Wednesday, January 3, 2007

A Rainy Bandung !?

Sejak sepekan lalu, Bandung telah menjadi kota seperti sediakala. Ini bisa dirasakan dari suhu udara dan suasana hari. Warna langit yang selalu senada (gradasi biru-kelabu hingga hitam) dan banyaknya payung warna-warni berseliweran atau orang-orang jadi gemar memakai sweater merupakan indikator datangnya musim hujan. Bandung sedang merehabilitasi diri-nya saat ini.

Dengan datangnya musim ini, udara Bandung menjadi lebih ‘bersih’ karena air hujan juga berfungsi sebagai materi penangkap polutan udara. Selain itu, mulai bulan ini Bandung seharusnya tidak lagi mengalami kekurangan air bersih karena debit Sungai Citarum dan Cisangkuy sudah bertambah secara signifikan. Namun, penduduk Bandung harus sedikit bersabar karena di awal-awal musim ini PDAM belum bisa mengolah air baku (air sungai). Hal ini dikarenakan penambahan air dalam jumlah besar akibat hujan menimbulkan kekeruhan yang sangat tinggi. Jika air ini dipaksakan diolah, maka water treatment plant yang ada akan mengalami shock loading karena beban olah-nya melebihi kapasitas normal. Jadi, memang harus sedikit bersabar. Oh ya, hal ini juga yang menyebabkan warna air PDAM lebih coklat dari biasanya.

Kayaknya di sekitar Ganesha 10, pohon dan rumput jadi semakin hijau dan semakin harum (perasaan saya aja?). Jadi suka deh, dengan Bandung yang seperti ini… Mungkin suasana seperti ini yang ngebuat banyak orang jatuh cinta ama Bandung.

Ada tapinya… Banjir! Sedih deh, kalo mencoba kilas balik. Kemarin waktu kemarau kita dilanda kekeringan, sekarang dikasih hujan kita kebanjiran (MasyaAllah…apa itu namanya ga bersyukur y?).

Sistem drainase Bandung masih memakai bekas peninggalan Belanda, terutama yang di kota-nya. Sistem yang dipakai adalah saluran tertutup (saluran air yang tidak kontak langsung dengan udara ) di bawah tanah. Untuk daerah-daerah sekitar kota, biasanya memakai saluran terbuka yang langsung bermuara dengan sungai/anak sungai. Kenapa tetep banjir? Karena air yang jatuh tidak langsung terserap tanah (dilapisi aspal/paving block/di-plester,dll) dan tidak tersedianya (atau tersumbat) saluran air dari jalan/suatu area ke saluran air/parit. Pun semua itu ada, kecepatan alirnya tidak mengimbangi kecepatan jatuhnya air hujan (hujan deres banget+angin). Jadi, nikmatin aja… Sekalian hujan-hujanan ! Rame kali ya….=P

Tapi, apapun kondisinya, Bandung tetep aja dikangenin ama orang-orang. Meskipun harus berbasah-basah ria saat musim hujan kayak gini... Bandung?! I love it!


*btw, banyak banget ya PR utk TL-ers… Caiyo!! Banyak ladang amal euy…*
221206

1 comment:

Galuh S Indraprahasta said...

Tih, gimana ya kita bisa membuat kota-kota di Indonesia lebih hijau dan dengan drainase/sewerage yang lebih baik. Bandung nu ayeuna, haredaaaaanggg pisannnn